Membangun Perilaku Anti-Korupsi Berlandaskan Sembilan Nilai Prinsip Anti Korupsi

PT Karaga Indonusa Pratama Membangun perilaku anti-korupsi penting bagi perusahaan untuk mewujudkan etika kerja yang bersih

11/4/20242 min read

Korupsi merupakan salah satu tantangan serius yang dapat menghambat kemajuan suatu negara. Selain itu, praktik korupsi juga memiliki dampak yang dapat merugikan berbagai aspek, mulai dari finansial maupun sosial. Oleh karena itu, membangun perilaku anti-korupsi sangatlah penting, terutama di lingkungan institusi dan bisnis.

Untuk membangun perilaku anti-korupsi, terutama di sektor bisnis, perusahaan dapat membangun budaya kerja yang beretika dengan menerapkan sembilan nilai anti-korupsi. Dengan begitu, perilaku korupsi yang dapat merusak kepercayaan publik dan tatanan moral dalam masyarakat dapat dihindari.

Di sektor bisnis, penerapan nilai-nilai anti-korupsi menjadi upaya utama untuk menciptakan budaya kerja yang bersih dan beretika. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, PT Karaga Indonusa Pratama (KIP) berkomitmen dalam menerapkan dan membangun sembilan nilai prinsip anti korupsi sebagai fondasi menjalankan operasional perusahaan.

Melalui penerapan ini, PT KIP juga berupaya mencegah praktik korupsi yang dapat mengancam keberlanjutan bisnis dan risiko blacklist terhadap perusahaan.

Menerapkan Sembilan Nilai Prinsip Anti-Korupsi dalam Perusahaan

Ada sembilan nilai prinsip untuk anti-korupsi yang dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, bahkan lingkungan kerja. Kesembilan nilai ini terbagi menjadi tiga kelompok utama sebagai berikut:

1. Nilai Inti: Tanggung Jawab, Disiplin, dan Jujur

Nilai inti terdiri dari kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab, yang menjadi dasar perilaku dalam membangun integritas. Di PT Karaga Indonusa Pratama, nilai-nilai ini diterapkan untuk mendorong setiap karyawan bekerja dengan transparansi dan integritas tinggi.

  • Tanggung Jawab: Di KIP, setiap karyawan didorong untuk bertanggung jawab penuh atas tindakan dan keputusan yang mereka ambil. Tanggung jawab ini membentuk kesadaran untuk bertindak sesuai prinsip etika dan menghindari penyimpangan.

  • Disiplin: Melalui disiplin, perusahaan membentuk lingkungan yang konsisten dalam mengikuti aturan yang berlaku. Setiap tindakan dilakukan sesuai prosedur tanpa mengambil jalan pintas yang dapat memicu terjadinya kecurangan.

  • Jujur: Kejujuran menjadi prinsip utama yang menghindarkan karyawan dari perilaku manipulatif. Dengan menjunjung tinggi kejujuran, KIP memastikan bahwa seluruh informasi dan keputusan yang diambil berdasarkan kebenaran dan transparansi.

2. Nilai Sikap: Adil, Berani, dan Peduli

Nilai sikap meliputi keadilan, keberanian, dan kepedulian, yang membantu memperkuat integritas dalam berinteraksi.

  • Adil: Prinsip adil menuntut setiap karyawan di KIP untuk bertindak tanpa pilih kasih. Keputusan yang diambil selalu berdasarkan pertimbangan yang objektif dan tidak menguntungkan satu pihak tertentu dengan tidak semestinya.

  • Berani: Keberanian menjadi nilai penting untuk menolak dan melaporkan tindakan yang tidak etis. Di lingkungan kerja KIP, karyawan didorong untuk berani menolak suap atau gratifikasi, serta melaporkan jika terdapat dugaan korupsi.

  • Peduli: Sikap peduli menumbuhkan rasa kepedulian terhadap rekan kerja, perusahaan, dan nilai-nilai moral yang dijunjung bersama. Kepedulian ini menjauhkan karyawan dari sikap apatis yang bisa membuka peluang bagi terjadinya korupsi.

3. Nilai Etos Kerja: Mandiri, Kerja Keras, dan Sederhana

Nilai etos kerja ini terdiri dari mandiri, kerja keras, dan sederhana. Ketiga nilai tersebut dapat mendukung terciptanya budaya profesionalisme dan produktivitas di lingkungan kerja.

  • Mandiri: Kemandirian di tempat kerja membantu karyawan untuk tidak bergantung pada bantuan yang tidak etis dari pihak lain. Dengan sikap mandiri, setiap individu dapat menyelesaikan tugas tanpa adanya intervensi yang bisa mencederai prinsip integritas.

  • Kerja Keras: Di KIP, budaya kerja keras sangat dijunjung. Perusahaan meyakini bahwa kesuksesan harus diraih melalui usaha yang sah tanpa mencari keuntungan melalui jalan pintas.

  • Sederhana: Sikap sederhana mendorong karyawan untuk menjalani hidup tanpa kerakusan atau keinginan untuk memperkaya diri secara tidak wajar. KIP menanamkan nilai sederhana untuk mencegah godaan bagi setiap individu dalam melakukan tindakan koruptif.

Sebagai perusahaan yang berkomitmen terhadap nilai-nilai anti-korupsi, PT Karaga Indonusa Pratama menerapkan sembilan nilai prinsip ini di setiap aspek operasional perusahaan. Menerapkan nilai-nilai anti korupsi di atas juga membantu membangun lingkungan perusahaan yang bersih dan transparan, sehingga dapat mencegah ancaman blacklist atau masalah hukum yang sering dihadapi perusahaan terutama di industri konstruksi.